Pengalaman ke Hongkong

Assalamu'alaikum, selamat siang, sore, malam. Nah sekarang saya ingin membagikan tentang pengalaman saya di Hongkong pada tahun....

Bubur Ayam Cakwe Tasik-Bakwan Malang-Siomay Bandung Kang Harley

ssalamu'alaikum. Selamat pagi, siang, malam teman teman. Selain isi blog ini tentang pengalaman dan basket saya juga mempromosikan tempat makan atau katanya restoran mini milik paman/om saya hehehe :v. Tempat makan ini berada di ....

Miami Heat

Miami Heat adalah tim bola basket profesional yang berbasis di Miami, Florida, Amerika Serikat. Tim ini adalah anggota dari Divisi ...

Bermain Gitar Dengan Gaya "Fingerstyle

Assalamu'alaykum apa kabar? sekarang saya akan menjelaskan tentang bermain gitar dengan cara "fingerstyle". Simak ya ;)...

Seluk beluk Bari

Assalamu'alaykum, selamat pagi, siang, sore. Saya adalah pelajar yang masih menduduki bangku kelas 9 smp dan tentunya manusia yang tidak...

Jumat, 25 Juli 2014

Suara anak negeri

Suara Kami, Suara Anak Negeri

Sebagai pelajar, pada umumnya kita hanya menjalankan apa yang telah menjadi sistem di negri ini. Seolah tak mampu berucap, peserta didik tetaplah peserta didik. Di tengah segala kesemrautan negri ini, kami merasa kami memiliki andil yang cukup besar dalam membesarkan bangsa ini. Teringat dengan ucapan sang proklamator, kami sadar, kami lah pemuda itu. Tanpa disadari, beberapa tahun yang akan datang nasib Indonesia ada di tangan kami. 
Sebagai awal dari perjuangan kami, kami ingin menyuarakan apa yang selama ini terpendam. 
Sebuah ketidak puasan yang begitu mendalam.
Kami sadar, sepak terjang kami dalam kehidupan tak sebanding dengan para pejabat yang kini tengah duduk di singgah sana nya. Namun, inilah hati kami. Inilah yang selama ini kami simpan rapat dalam dada. Inilah suara kami sebagai seorang pelajar di Ibu Kota tercinta.



Oh Bapak-Bapak Negaraku yang terhormat. Kiranya berilah kami, para pemuda sedikit ruang tuk meluapkan kegelisahan kami. Tak cukup dewasa memanglah bagi kami, namun apalah daya inilah adanya. Kiranya dengarkanlah wahai Bapak. Suara kami tidaklah besar, suara kami tidaklah menggema, namun ini sunggulah berarti bagi kami.
Tengoklah sedikit engkau kepada kami.
Alingkan wajahmu sedikit kepada kami.
Singa sang raja hutanmu mau mendengarkan rakyatnya walaupun ia hanyalah seekor burung kecil.
Tidakkah kau pula ingin mendengar kami?
Bukankah kami tonggak di negara ini?
Bukankah kami yg kan mengibarkan Sang Merah Putih di seluruh jagat raya?
Tak mengapa oh wahai Bapak-Bapak Negara kami.
Jika hanya kau luangkan waktu sedetik bagi kami tuk berbicara.
Waktu yang tak lama itu pun sungguh teramat berarti bagi kami.
Kami para pemuda, bukan hanya seorang bocah yang kau kenal yang tiada mengerti hal lain.

Jika kalian bertanya pada kami, "mana para pemuda indonesia? Dimana kiprah mereka untuk bangsa saat ini?" Coba lah tengok ke dalam diri bapak sekalian.
Adakah kesempatan yg kalian berikan kepada kami?
Bahkan sepucuk surat dari salah satu kawan kami mengenai ujian pun hanya digubris percuma. Tak dipercaya, dan hanya terbaca sia2.
Berilah ruang sedikit, untuk kami menyampaikan apa yg slama ini terpendam.
Kami paham, pengalaman yg kalian miliki memang tak akan pernah sebanding dengan apa yg kami miliki.
Tapi mohon, kami memang tak pernah berfikir ke belakang. Karena kami menawarkan masa depan.
Dengan ini, kami hanya ingin menyampaikan beberapa pendapat kami mengenai pendidikan di masa ini.

1. Kebijakan yg tak sesuai keadaan siswa Indonesia
Kami tidak pernah keberatan jika kami dipaksa dan ditempa untuk bergerak lebih maju. Tapi adakah terbesit dalam fikiran bapak sekalian? Semua kebijakan yg dilontarkan oleh pihak pemerintah seolah-olah tak pernah berasal dari hati nurani kami. Semua seperti sudah diambil alih sendiri.
Lalu apa yg slama ini kami pelajari di buku2 sekolah kami? Dusta kah? Ajari kami pak. Pengalaman kami, tak sehebat dan tak seluas bapak sekalian.

2. Nasionalisme
Perihal kebijakan berbusana. Maaf sebelumnya. Kami tidak berniat sedikit pun untuk mengusik keyakinan umat lain di indonesia. Kami hanya mempertanyakan tentang toleransi yg selama ini diajarkan di sekolah2.
Pakaian adat di hari jum'at.
Tidak kah ada hari lain untuk mengenakan pakaian itu? Mengapa harus di hari jumat?
Dalam agama islam hari jumat adalah hari yg begitu berkah.
Mengapa harus di hari jumat kami mengganti pakaian kami?
Tidak kah cukup hari2 lain untuk menjadi sasaran kebijakan kalian?
Dimana toleransi beragama yg diajarkan dalam berbangsa dan bernegara di bumi kita tercinta ini?

Lihatlah Bapak , pelajar-pelajarmu di luar sana.
Pendidikan di negeri ini belumlah merata.
Banyak dari kami yang masih menderita.
Bapak katakan yang utama membuat rakyat sejahtera
Bagaimanakah kenyataannya?

Wahai Bapak, kami adalah para siswa.
Bukan sebuah kelinci tuk dicoba.
Kami butuhkan karakter budaya bangsa.
Bukan karakter yang terjajah.
Tidak cukupkah kau untaikan janji belaka?
Sementara tak jarang ada bukti yang nyata.

Bapak katakan kamilah penerus generasi bangsa.
Generasi bangsa yang beragama.
Tapi dimanakah toleransi berada?
Bukankah negara ini menganut Demokrasi Pancasila?
Tapi dimana jugakah kebebasan berada?

Sistem pendidikan kau ubah tak mengapa.
Telah kami ikuti semua.
Peraturan yang Bapak buat telah kami terima.
Berusaha tuk berlapang dada.
Namun saat kejanggalan yang ada.
Itulah saatnya kami bersuara.

Salam dari kami.
Salam Anak Indonesia.

Suara Kami, Suara Anak Negeri

Sebagai pelajar, pada umumnya kita hanya menjalankan apa yang telah menjadi sistem di negri ini. Seolah tak mampu berucap, peserta didik tetaplah peserta didik. Di tengah segala kesemrautan negri ini, kami merasa kami memiliki andil yang cukup besar dalam membesarkan bangsa ini. Teringat dengan ucapan sang proklamator, kami sadar, kami lah pemuda itu. Tanpa disadari, beberapa tahun yang akan datang nasib Indonesia ada di tangan kami. 
Sebagai awal dari perjuangan kami, kami ingin menyuarakan apa yang selama ini terpendam. 
Sebuah ketidak puasan yang begitu mendalam.
Kami sadar, sepak terjang kami dalam kehidupan tak sebanding dengan para pejabat yang kini tengah duduk di singgah sana nya. Namun, inilah hati kami. Inilah yang selama ini kami simpan rapat dalam dada. Inilah suara kami sebagai seorang pelajar di Ibu Kota tercinta.



Oh Bapak-Bapak Negaraku yang terhormat. Kiranya berilah kami, para pemuda sedikit ruang tuk meluapkan kegelisahan kami. Tak cukup dewasa memanglah bagi kami, namun apalah daya inilah adanya. Kiranya dengarkanlah wahai Bapak. Suara kami tidaklah besar, suara kami tidaklah menggema, namun ini sunggulah berarti bagi kami.
Tengoklah sedikit engkau kepada kami.
Alingkan wajahmu sedikit kepada kami.
Singa sang raja hutanmu mau mendengarkan rakyatnya walaupun ia hanyalah seekor burung kecil.
Tidakkah kau pula ingin mendengar kami?
Bukankah kami tonggak di negara ini?
Bukankah kami yg kan mengibarkan Sang Merah Putih di seluruh jagat raya?
Tak mengapa oh wahai Bapak-Bapak Negara kami.
Jika hanya kau luangkan waktu sedetik bagi kami tuk berbicara.
Waktu yang tak lama itu pun sungguh teramat berarti bagi kami.
Kami para pemuda, bukan hanya seorang bocah yang kau kenal yang tiada mengerti hal lain.

Jika kalian bertanya pada kami, "mana para pemuda indonesia? Dimana kiprah mereka untuk bangsa saat ini?" Coba lah tengok ke dalam diri bapak sekalian.
Adakah kesempatan yg kalian berikan kepada kami?
Bahkan sepucuk surat dari salah satu kawan kami mengenai ujian pun hanya digubris percuma. Tak dipercaya, dan hanya terbaca sia2.
Berilah ruang sedikit, untuk kami menyampaikan apa yg slama ini terpendam.
Kami paham, pengalaman yg kalian miliki memang tak akan pernah sebanding dengan apa yg kami miliki.
Tapi mohon, kami memang tak pernah berfikir ke belakang. Karena kami menawarkan masa depan.
Dengan ini, kami hanya ingin menyampaikan beberapa pendapat kami mengenai pendidikan di masa ini.

1. Kebijakan yg tak sesuai keadaan siswa Indonesia
Kami tidak pernah keberatan jika kami dipaksa dan ditempa untuk bergerak lebih maju. Tapi adakah terbesit dalam fikiran bapak sekalian? Semua kebijakan yg dilontarkan oleh pihak pemerintah seolah-olah tak pernah berasal dari hati nurani kami. Semua seperti sudah diambil alih sendiri.
Lalu apa yg slama ini kami pelajari di buku2 sekolah kami? Dusta kah? Ajari kami pak. Pengalaman kami, tak sehebat dan tak seluas bapak sekalian.

2. Nasionalisme
Perihal kebijakan berbusana. Maaf sebelumnya. Kami tidak berniat sedikit pun untuk mengusik keyakinan umat lain di indonesia. Kami hanya mempertanyakan tentang toleransi yg selama ini diajarkan di sekolah2.
Pakaian adat di hari jum'at.
Tidak kah ada hari lain untuk mengenakan pakaian itu? Mengapa harus di hari jumat?
Dalam agama islam hari jumat adalah hari yg begitu berkah.
Mengapa harus di hari jumat kami mengganti pakaian kami?
Tidak kah cukup hari2 lain untuk menjadi sasaran kebijakan kalian?
Dimana toleransi beragama yg diajarkan dalam berbangsa dan bernegara di bumi kita tercinta ini?

Lihatlah Bapak , pelajar-pelajarmu di luar sana.
Pendidikan di negeri ini belumlah merata.
Banyak dari kami yang masih menderita.
Bapak katakan yang utama membuat rakyat sejahtera
Bagaimanakah kenyataannya?

Wahai Bapak, kami adalah para siswa.
Bukan sebuah kelinci tuk dicoba.
Kami butuhkan karakter budaya bangsa.
Bukan karakter yang terjajah.
Tidak cukupkah kau untaikan janji belaka?
Sementara tak jarang ada bukti yang nyata.

Bapak katakan kamilah penerus generasi bangsa.
Generasi bangsa yang beragama.
Tapi dimanakah toleransi berada?
Bukankah negara ini menganut Demokrasi Pancasila?
Tapi dimana jugakah kebebasan berada?

Sistem pendidikan kau ubah tak mengapa.
Telah kami ikuti semua.
Peraturan yang Bapak buat telah kami terima.
Berusaha tuk berlapang dada.
Namun saat kejanggalan yang ada.
Itulah saatnya kami bersuara.

Salam dari kami.
Salam Anak Indonesia.

Selasa, 21 Januari 2014

Bubur Ayam Cakwe Tasik-Bakwan Malang-Siomay Bandung Kang Harley

Assalamu'alaikum. Selamat pagi, siang, malam teman teman. Selain isi blog ini tentang pengalaman dan basket saya juga mempromosikan tempat makan atau katanya restoran mini milik paman/om saya hehehe :v. Tempat makan ini berada di Raffles hils, cibubur di barisan ruko. Pemilik tempat makan ini bernama Erlanda Gunawan, dan memiliki pekerjaan selain pengusaha yaitu sebagai sutradara. Di tempat makan ini menjual:
- Mie ayam (baru)
- Bubur ayam
- Bakwan malang
- Mie lebar/kwetiau
- Roti bakar
- Pisang bakar
- Siomay bandung

Pokoknya asik deh buat nongkrong! Tempat makan ini buka sampai jam 24.00 WIB.
Sedikit foto foto yang saya ambil semenjak makan disana:


Nih bagian depannya

 Ini dia dapur kecilnya hehe :v

 Dan ini dia bosnya :D




Hanya sekian yang saya bisa bagi untuk pembaca, terima kasih :)

Jumat, 17 Januari 2014

Tragedi Kevin Ware

Kevin Ware (kelahiran 3 Januari 1993) adalah seorang pemain bola basket perguruan tinggi Amerika di Louisville Cardinals yang bermain di tim basket putra. Ware menghabiskan sebagian besar musim 2012-13. Ware mendapat perhatian media luas ketika ia mematahkan kaki kanannya dalam pertandingan Elite Delapan melawan Duke Blue Devils pada tanggal 31 Maret 2013.. ckck, ketika ia mencoba untuk memblokir tiga poin upaya Tyler Thornton.

Ini dia fotonya:



Nah ini pada saat sembuh:









Semoga bermanfaat, saya ngilu ulas kembali berita ini. Thanks :v

Pengalaman ke Hongkong

Assalamu'alaikum, selamat siang, sore, malam. Nah sekarang saya ingin membagikan tentang pengalaman saya di Hongkong pada tahun 2008 hehehe :v. Pertama saya naik pesawat dulu dari bandara Soekarno-hatta menuju ke bandara Chep lap Kok. Setalah sampai yang pasti harus check-in dulu ke hotel. Nah stelah itu baru bersenang senang, mulai dari dalam hotel maupun diluar hotel.

Nah, Hongkong juga memiliki makanan istimewa yang seperti Indonesia miliki, yaitu Mie ayamnya hongkong (lupa namanya-_- hehe, makanya sebut aja "mie ayamnya" Hongkong)

oh ya, selain itu saya juga ke tempat rekreasi yaitu "Disney Land". Nih foto fotonya:

Nah ini waktu di pintu masuknya hehehe, masih anak anak :v


Ini pada saat tampil Marching band 







Dan ini pada saat pembukaan Disney land




Nah kalau yang ini itu pada saat di Madame "Tussauds" hehe, cuman ada dua. itu juga masih anak anak banget ya?-_-




Oke hanya segini yang bisa saya bagikan, bye :v


Kamis, 16 Januari 2014

Boston Celtics

Sedikit tentang Tim Boston Celtics
Boston Celtics adalah tim bola basket dari kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat yang tergabung dalam National Basketball Association. Mereka sampai saat ini masih memegang rekor juara NBA sebanyak 17 kali. Didirikan pada tahun 6 Juni 1946. Bermain kandang di TD Bank Garden. memenangi kompetisi pada tahun:1957195919601961,1962196319641965196619681969,197419761981198419862008






Para pemain: 
Nama: Rajon Rondo
Nomor: 9

Nama: Jeff Green
Nomor: 8

Nama: Kelly Olynyk
Nomor: 41

Nama: Kris Humphries
Nomor: 43

Nama: Jared Sullinger
Nomor: 7

Nama: Jordan Crawford
Nomor: 27

Nama: Avery Bradley
Nomor: 0

Nama: Brandon Bass
Nomor: 30

Nama: Marshon Brooks
Nomor: 12

Nama: Keith Bogans
Nomor: 4

Nama: Jerryd Bayless
Nomor: 11